WPINAJA – Tema WordPress secara sederhana berfungsi mengelola tampilan website. Pada fungsi dasarnya, Anda bisa mengelola pilihan warna, jenis huruf, tata letak, dan aspek tampilan web lainnya.
Dalam perkembangannya, tema WordPress juga hadir dengan berbagai fungsi tambahan. Hal ini sejalan dengan WordPress yang cukup fleksibel Anda modifikasi untuk berbagai kebutuhan, termasuk blog, ecommerce, hingga web profil perusahaan.
Puluhan ribu tema dengan berbagai fitur di ekosistem WordPress menawarkan solusi dan keunggulan berbeda. Tetapi pemilihan yang kurang pas bisa menyebabkan Anda mengalami kerugian dari waktu, tenaga, atau bahkan investasi biaya.
Untuk memudahkan prosesnya, tim WPINAJA merangkum beberapa cara sederhana sebelum mengambil keputusan pilihan tema website WordPress. Anda bisa pelajari detailnya dalam ulasan di bawah ini.
1. Pilih Tema WordPress Sesuai Kebutuhan Website
Setiap website tentu memiliki tujuan pengembangan yang unik. Beberapa web berkembang sebagai alat komunikasi dengan pelanggan, sementara situs lain juga bisa eksis untuk mengelola operasional perusahaan.
Dalam perkembangan saat ini, tema WordPress umumnya berkembang untuk kebutuhan spesifik. Pendekatan ini membantu memenuhi kebutuhan yang lebih optimal dengan adanya fitur yang unik, khusus, dan berbeda sesuai dengan kategori bidangnya.
Sebagian besar tema WordPress juga berkembang dengan memanfaatkan plugin, skrip, dan ekosistem unik. Dengan situasi ini, perbuhan tema secara tidak terencana biasanya akan berdampak pada tampilan, fungsi, dan biaya langganan sejumlah plugin premium.
Dalam klasifikasi sederhana, Anda bisa menentukan tujuan dan kebutuhan pengembangan web berdasar fungsinya. Terdapat kategori web profil, toko online, marketplace, forum, dan web sistem informasi.
Pastikan pemilihan kategori Anda pikirkan dengan bijak dan memiliki pertimbangan jelas. Hindari perubahan keputusan teknologi yang terlalu signifikan dan berpotensi merugikan di kemudian hari.
2. Uji Tema Sebelum Implementasi
Dalam sebuah kategori, umumnya terdapat pengembang dan produk tema yang sangat bervariasi. Sebelum mengambil keputusan final, biasakan terlebih dulu menguji kinerja tema.
Anda bisa memasang beberapa tema WordPress dan mengaktifkannya secara bergantian di website. Dalam proses ini, Anda juga bisa menggunakan ekosistem sementara atau menutup akses publik agar perubahan tampilan tidak menimbulkan kesan dan respon buruk dari audiens.
Terdapat banyak faktor yang perlu Anda uji selama proses ini, termasuk kecepatan, fungsi dasar, keselarasan fitur dan ekosistem teknologi. Pastikan tidak ada gangguan kinerja mayor yang dapat menurunkan kualitas pengalaman pengguna saat website sudah resmi berjalan.
Proses pengujian juga tidak hanya Anda lakukan satu kali. Lakukan pengujian untuk setiap perubahan mayor pada desain, plugin, dan pengaturan lain. Hal ini menjaga kinerja web tetap ideal meski mengalami banyak perubahan dan transisi.
3. Pertimbangkan Kinerja dan Kecepatan
Kecepatan dan kenyamanan pengguna merupakan satu hal utama dalam pengelolaan website. Situs web yang lancar akan mendatangkan banyak benefit, baik dalam hal penjualan, operasional, dan faktor lain.
Pastikan memilih tema WordPress yang teruji kinerja dan kecepatannya. Lakukan pengujian dengan memasang tema pada ekosistem web terlebih dulu. Kemudian Anda bisa menggunakan layanan seperti GTMetrix atau PageSpeed Insight untuk mendapatkan ulasan teknis.
Hasil ulasan layanan tersebut memberi sejumlah indikator yang menggambarkan performa dan kecepatan website saat menggunakan tema. Pastikan untuk tidak menggunakan tambahan skrip atau plugin apapun saat menguji tema agar evaluasi berjalan lebih objektif.
Tetapi evaluasi kinerja dan kecepatan tidak cukup dengan Anda serahkan pada layanan tersebut. Anda juga tetap perlu mengevaluasinya secara manual untuk memastikan UI/UX berjalan dengan baik.
Pastikan setiap fitur, tombol, dan fungsi yang Anda harapkan bekerja dengan baik. Selain itu penempatan informasi dan alur kerja web harus jelas agar pengguna tidak kebingungan saat menggunakan website.
4. Faktor Responsif dan Mobile-Friendly
Mayoritas pengguna di berbagai segmen mengakses web dengan perangkat mobile. Jadi tema website Anda juga sudah harus berorientasi pada pengalaman dan kelancaran akses dari perangkat mobile.
Pilih tema yang sudah mendukung transisi akses dari desktop dan mobile tanpa harus membuat dua versi website. Mayoritas tema WordPress modern idealnya sudah mendukung kebutuhan tersebut.
Tema WordPress yang Anda gunakan sebaiknya memiliki UI/UX konsisten antara tampilan desktop dengan mobile. Hal ini menjaga pengalaman yang sama ketika berinteraksi dengan perangkat berbeda. UI/UX yang linear membuat kesan keseragaman brand meski memiliki beragam perangkat.
Lakukan pengujian akses dengan perangkat berbeda. Anda juga bisa menggunakan mode inspeksi pada browser untuk berganti tampilan. Pastikan setiap fitur, tombol, dan pengalaman menggunakan website berjalan lancar pada akses dari perangkat mobile.
Pada proses evaluasi kecepatan dan kinerja, terdapat informasi yang berkaitan dengan akses perangkat mobile. Perhatikan indikator tersebut dan pastikan tema bekerja sama baik di perangkat berbeda.
5. Keberlanjutan dan Update Tema WordPress
Ekosistem WordPress merupakan salah satu yang paling dinamis dalam aspek perubahan teknologi. Hampir setiap 1-3 bulan terdapat update teknologi yang bisa Anda terima dari layanan dasar WordPress.
Hal tersebut tidak lain untuk peningkatan layanan, keamanan, dan kepuasan pengguna. Tetapi aspek update juga jadi tuntutan ekstra untuk pemilik website dan pengembang tema WordPress.
Pembaruan teknologi, skrip, dan metode kerja tidak berjalan hanya dari sisi WordPress. Proses ini harus berjalan bersama dengan pengembang tema, plugin, dan seluruh elemen ekosistem WordPress.
Update WordPress yang tidak diikuti oleh tema sama saja dengan mengganti pagar halaman rumah tanpa memiliki anak kunci baru. Proses pembaruan yang semestinya solutif justru menimbulkan masalah karena tema yang tidak sesuai dengan ekosistem induknya.
Pastikan Anda menggunakan tema dengan riwayat update konsisten dan memiliki komitmen jangka panjang terhadap hal tersebut. Situasi tersebut juga jadi landasan bagi mayoritas pengembang tema WordPress mengenakan sistem biaya langganan dalam transaksinya.
Harga langganan tema juga harus Anda perhatikan dengan baik. Hindari penawaran harga yang terlalu rendah dan kurang rasional. Pada dasarnya, tim pengembang akan selalu membutuhkan ongkos operasional yang sepadan agar tetap bisa mengimbangi perjalanan teknologi WordPress.
6. Kustomisasi dan Fleksibilitas Tema
Gunakan tema WordPress yang memiliki panel kostumisasi lengkap dan fleksibel. Sebagian besar website memerlukan pengaturan tata letak, pewarnaan, fitur, dan berbagai aspek lain. Proses ini bertujuan agar website memiliki kesan dan karakter yang merepresentasikan brand.
Pada dasarnya setiap kebutuhan tersebut bisa Anda penuhi dengan menambahkan skrip baru ke dalam WordPress. Namun jika Anda tidak memiliki kapasitas teknis dan waktu yang proporsional, proses tersebut tentu akan menyulitkan.
Namun perlu Anda perhatikan juga bahwa lebih banyak panel kostumisasi berpotensi meningkatkan konsumsi sumber daya pada hosting. Jadi, pilih tema dengan fleksibilitas kostumisasi sesuai dengan kapasitas hosting agar tidak menimbulkan kendala performa.
7. Kompabilitas dengan Plugin SEO
Dalam pengelolaan dan fungsi final website, tentu terdapat sejumlah plugin yang akan Anda butuhkan. Pada setiap kebutuhan spesifik, terdapat berbagai pilihan plugin yang bisa Anda gunakan.
Saat pemilihan tema, pastikan jajaran plugin tersebut bisa terintegrasi dengan baik pada website. Beberapa skrip yang tidak sesuai menyebabkan fungsi satu dengan lainnya tidak berjalan dengan baik.
Anda dapat melakukan pengujian terlebih dulu pada setiap plugin dan kecocokannya dengan tema pilihan. Selain itu, ulasan dari komunitas dan forum terkait juga dapat menjadi acuan.
Beberapa tema WordPress modern biasanya juga memiliki jajaran rekomendasi plugin yang paling optimal untuk digunakan. Hal ini disebabkan pengembangan tema tentu tidak bisa mengakomodir seluruh plugin yang tersedia di ekosistem WordPress.
Rekomendasi idealnya adalah memilih tema yang memiliki daftar plugin pendukung spesifik. Terutama jika Anda sudah memiliki target detail dalam pengembangan website. Proses ini akan memudahkan alur kerja dan menghemat potensi biaya langganan yang tidak Anda perlukan.
8. Ulasan dan Reputasi Tema
Informasi kualitas layanan dan kinerja yang tersedia pada halaman resmi pengembang tentu merupakan klaim internal. Detail informasinya juga berperan sebagai alat pemasaran untuk menarik perhatian Anda sebagai calon pembeli layanan tema tersebut.
Sebagai penilaian yang lebih objektif, Anda tentu juga perlu mendapatkan opini lain. Pendapat ini utamanya dari pihak yang sudah pernah mengimplementasikan tema WordPress pada web. Ulasan tersebut akan jadi referensi yang lebih orisinil dan aplikatif.
Anda bisa mendapatkan ulasan tersebut melalui kolom diskusi atau forum layanan resmi. Pengembang biasanya menyediakan ruang untuk sesama pengguna berinteraksi dan memberikan ulasan.
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan forum seperti komunitas WordPress di media sosial. Di sisi lain, opini profesional dari halaman G2 atau Capterra juga dapat Anda pertimbangkan.
9. Keamanan dan Ketahanan
Sebagai platform yang digunakan secara massal, tentu detail teknologi, skrip, dan celah pengembangan WordPress juga berpotensi diketahui pihak lain. Dalam hal ini, celah tersebut bisa saja dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu cara yang ideal untuk meningkatkan keamanan adalah dengan menambahkan proteksi khusus pada tema dan plugin. Selain itu, update versi WordPress berkala juga jadi cara yang konsisten meningkatkan keamanan website Anda.
Utamakan memilih tema WordPress yang memiliki sistem proteksinya secara mandiri. Namun pada dasarnya, update berkala mengikuti perkembangan versi WordPress adalah salah satu kriteria minimal.
Apabila tema WordPress tercatat lambat mengikuti perkembangan, maka fitur-fitur di dalamnya bisa saja tidak berfungsi sama sekali. Maka utamakan integrasi dan konektivitas dengan layanan induk WordPress dibanding sebatas daftar fitur yang terlihat mewah.
10. Dokumentasi dan Dukungan
Sebuah tema yang ideal umumnya memiliki sistem dokumentasi yang baik. Dokumentasi dalam sebuah tema WordPress biasanya berisi panduan penggunaan, alur pengelolaan, potensi kendala dan solusinya.
Di sisi lain, berbagai hal yang belum tersedia dalam dokumentasi biasanya bisa Anda konsultasikan dengan tim pengembang. Hasil konsultasi tersebut umumnya akan masuk ke dalam pembaruan berkala sistem dokumentasi.
Dengan begitu, setiap celah dan kebutuhan pemilik website akan tertata dengan baik di dalam manajemen informasi tim pengembang. Alur tersebut menjadi simbiosis yang saling menguntungkan bagi tim pengembang tema dan pemilik website.
Pastikan tema WordPress pilihan Anda memiliki sistem dokumentasi dan ekosistem dukungan yang aktif. Meski belum tentu Anda gunakan di awal pemanfaatan tema, hal ini bisa sangat berguna untuk kebutuhan modifikasi dan potensi kendala di masa depan.
Tentu merasa kebingungan dengan fitur tema bukan pengalaman yang menyenangkan. Terlebih jika Anda tidak menemukan bantuan yang proporsional, bahkan dari tim pengembang resmi.
Pilih dengan Teliti Buat Kerja Lancar, Hemat, dan Efisien
Proses pemilihan tema WordPress memang terlihat lebih rumit dari sebatas aktivitas teknis di dashboard WordPress. Tapi alur yang detail juga mendatangkan banyak benefit dan kenyamanan.
Anda bisa terhindari dari potensi konflik plugin dan skrip yang mengganggu kinerja. Kendala yang lebih serius kadang juga memaksa Anda mengganti ekosistem web secara keseluruhan. Dengan situasi tersebut, Anda bisa saja harus memulai ulang pengembangan dari nol.
Bukan hanya memakan waktu dan tenaga, beberapa fitur juga bisa menjadi investasi yang sia-sia. Variasi tema WordPress idealnya membuat pekerjaan lebih mudah, cepat, dan hemat jika Anda iringi dengan perencanaan dan pengawasan yang teliti. ***